Powered By Blogger

Minggu, 28 April 2013

HANYA UNTUK PARA ISTRI (Karakteristik Istri Sholihah)

Sesungguhnya banyak sifat-sifat yang merupakan ciri-ciri seorang istri sholihah. Semakin banyak sifat-sifat tersebut pada diri seorang wanita maka nilai kesholehannya semakin tinggi, akan tetapi demikian juga sebaliknya jika semakin sedikit maka semakin rendah pula nilai kesholehannya. Sebagian Sifat-sifat tersebut dengan tegas dijelaskan oleh Allah dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan sebagiannya lagi sesuai dengan penilaian 'urf (adat). Karena pasangan suami istri diperintahkan untuk saling mempergauli dengan baik sesuai dengan urf.

Sifat-sifat tersebut diantaranya :

Pertama : Segera menyahut dan hadir apabila dipanggil oleh suami jika diajak untuk berhubungan.

Karena sifat ini sangat ditekankan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Nabi memerintahkan seorang istri untuk segera memenuhi hasrat seorang suami dalam kondisi bagaimanapun. Bahkan beliau bersabda “Jika seorang lelaki mengajak istrinya ke tempat tidur, lalu istri itu menolak. Kemudian, suami itu bermalam dalam keadaan marah, maka istrinya itu dilaknat oleh para malaikat hingga waktu pagi.”


Kedua : Tidak membantah perintah suami selagi tidak bertentangan dengan syariat. Allah berfirman :

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). (QS An-Nisaa : 34)

Qotadah rahimahullah berkata فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ "Yaitu wanita-wanita yang taat kepada Allah dan kepada suami-suami mereka" (Ad-Dur al-Mantsuur 4/386)

Terkadang pendapat suami bertentangan dengan pendapat istri, karena pendapat istri lebih baik. Seorang istri yang sholehah hendaknya ia menyampaikan pendapatnya tersebut kepada sang suami akan tetapi ia harus ingat bahwasanya segala keputusan berada di tangan suami, apapun keputusannya selama tidak bertentangan dengan syari'at.

Ketiga : Selalu tidak bermasam muka terhadap suami.

Keempat : Senantiasa berusaha memilih perkataan yang terbaik tatkala berbicara dengan suami.

Sifat ini sangat dibutuhkan dalam keutuhan rumah tangga, betapa terkadang perkataan yang lemah lembut lebih berharga di sisi suami dari banyak pelayanan. Dan sebaliknya betapa sering satu perkataan kasar yang keluar dari mulut istri membuat suami dongkol dan melupakan kebaikan-kebaikan istri.

Yang jadi masalah terkadang seorang istri tatkala berbicara dengan sahabat-sahabat wanitanya maka ia berusaha memilih kata-kata yang lembut, dan berusaha menjaga perasaan sahabat-sahabatnya tersebut namun tidak demikian jika dengan suaminya.

Kelima : Tidak memerintahkan suami untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan wanita, seperti memasak, mencuci, memandikan dan mencebok anak-anak.

Keenam : Keluar rumah hanya dengan izin suami.

Ketujuh : Berhias hanya untuk suami.

Tidak sebagaimana sebagian wanita yang hanya berhias tatkala mau keluar rumah sebagai hidangan santapan mata-mata nakal para lelaki.

Kedelapan : Tidak membenarkan orang yang tidak diizinkan suami masuk/bertamu ke dalam rumah.

Kesembilan : Menjaga waktu makan dan waktu istirahatnya kerana perut yang lapar akan membuatkan darah cepat naik. Tidur yang tidak cukup akan menimbulkan keletihan.

Kesepuluh : Menghormati mertua serta kerabat keluarga suami.

Terutama ibu mertua, yang sang suami sangat ditekankan oleh Allah untuk berbakti kepadanya. Seorang istri yang baik harus mengalah kepada ibu mertuanya, dan berusaha mengambil hati ibu mertuanya. Bukan malah menjadikan ibu mertuanya sebagai musuh, meskipun ibu mertuanya sering melakukan kesalahan kepadanya atau menyakiti hatinya. Paling tidak ibu mertua adalah orang yang sudah berusia lanjut dan juga ia adalah ibu suaminya.

Kesebelas : Berusaha menenangkan hati suami jika suami galau, bukan malah banyak menuntut kepada suami sehingga menambah beban suami

Kedua belas
: Segera minta maaf jika melakukan kesalahan kepada suami, dan tidak menunda-nundanya.

Nabi shallallahu 'alaihi bersabda :

" أَلاَ أُخْبِرُكُمْ ....بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ الْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا الَّتِي إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ : لاَ أَذُوْقُ غُمْضًا حَتَّى تَرْضَى"

"Maukah aku kabarkan kepada kalian….tentang wanita-wanita kalian penduduk surga? Yaitu wanita yang penyayang (kepada suaminya), yang subur, yang selalu memberikan manfaat kepada suaminya, yang jika suaminya marah maka iapun mendatangi suaminya lantas meletakkan tangannya di tangan suaminya seraya berkata, "Aku tidak bisa tenteram tidur hingga engkau ridho kepadaku" (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Sahihah no 287)

Karena sebagian wanita memiliki sifat angkuh, bahkan malah sebaliknya menunggu suami yang minta maaf kepadanya.

Ketiga belas : Mencium tangan suami tatkala suami hendak bekerja atau sepulang dari pekerjaan.

Keempat belas : Mau diajak oleh suami untuk sholat malam, bahkan bila perlu mengajak suami untuk sholat malam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ, فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ. وَ رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى, فَإِنْ أَبَى نَضَحَت فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
“Semoga Allah merahmati seorang lelaki (suami) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya hingga istrinya pun shalat. Bila istrinya enggan, ia percikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita (istri) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat. Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.” (HR Abu Dawud no 1308)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

إِذَا أَيْقَظَ الرَّجُلُ أَهْلَهُ مِنَ اللّيْلِ فَصَلَّيَا أَوْ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَمِيْعًا، كُتِبَا في الذَّاكِرِيْنَ وَالذَّاكِرَاتِ

“Apabila seorang lelaki (suami) membangunkan istrinya di waktu malam hingga keduanya mengerjakan shalat atau shalat dua rakaat semuanya, maka keduanya dicatat termasuk golongan laki-laki dan perempuan yang berzikir.”
(HR Abu Dawud no 1309)

Dalam riwayat yang dikeluarkan An-Nasa`i disebutkan dengan lafadz:

إِذَا اسْتَيْقَظَ الرَّجُلُ مِنَ اللّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ, كُتِبَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتِ

“Apabila seorang lelaki (suami) bangun di waktu malam dan ia membangunkan istrinya lalu keduanya mengerjakan shalat dua rakaat, maka keduanya dicatat termasuk golongan laki-laki dan perempuan yang banyak mengingat/berdzikir kepada Allah.”


Kelima belas
: Tidak menyebarkan rahasia keluarga terlebih lagi rahasia ranjang !!. Bahkan berusaha menutup aib-aib suami, serta memuji suami agar menambahkan rasa sayang dan cintanya.

Keenam belas : Tidak membentak atau mengeraskan suara di hadapan suami.

Ketujuh belas : Berusaha untuk bersifat qona'ah (nerimo) sehingga tidak banyak menuntut harta kepada suami.

Kedelapan belas : Tidak menunjukkan kesedihan tatkala suami sedang bergembira, dan sebaliknya tidak bergembira tatkala suami sedang bersedih, akan tetapi berusaha pandai mengikut suasana hatinya.

Kesembilan belas : Berusaha untuk memperhatikan kesukaan suami dan jangan sampai suami melihat sesuatu yang buruk dari dirinya atau mencium sesuatu yang tidak enak dari tubuhnya.

Kedua puluh
: Berusaha mengatur uang suami dengan sebaik-baiknya dan tidak boros, sehingga tidak membeli barang-barang yang tidak diperlukan.

Kedua puluh satu : Tidak menceritakan kecantikan dan sifat-sifat wanita yang lain kepada suaminya yang mengakibatkan suaminya bisa mengkhayalkan wanita tersebut, bahkan membanding-bandingkannya dengan wanita lain tersebut.

Kedua puluh dua : Berusaha menasehati suami dengan baik tatkala suami terjerumus dalam kemaksiatan, bukan malah ikut-ikutan suami bermaksiat kepada Allah, terutama di masa sekarang ini yang terlalu banyak kegemerlapan dunia yang melanggar syari'at Allah

Kedua puluh tiga : Menjaga pandangannya sehingga berusaha tidak melihat kecuali ketampanan suaminya, sehingga jadilah suaminya yang tertampan di hatinya dan kecintaannya tertumpu pada suaminya.

Tidak sebagaimana sebagian wanita yang suka membanding-bandingkan suaminya dengan para lelaki lain.

Kedua puluh empat : Lebih suka menetap di rumah, dan tidak suka sering keluar rumah.

Kedua puluh lima : Jika suami melakukan kesalahan maka tidak melupakan kebaikan-kebaikan suami selama ini. Bahkan sekali-kali tidak mengeluarkan perkataan yang mengisyaratkan akan hal ini. Karena sebab terbesar yang menyebabkan para wanita dipanggang di api neraka adalah tatkala suami berbuat kesalahan mereka melupakan dan mengingkari kebaikan-kebaikan suami mereka.


Setelah membaca dan memperhatikan sifat-sifat di atas, hendaknya seorang wanita benar-benar menimbang-nimbang dan menilai dirinya sendiri. Jika sebagian besar sifat-sifat tersebut tercermin dalam dirinya maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah dan berusaha untuk menjadi yang terbaik dan terbaik.

Akan tetapi jika ternyata kebanyakan sifat-sifat tersebut kosong dari dirinya maka hendaknya ia ber-instrospeksi diri dan berusaha memperbaiki dirinya. Ingatlah bahwa surga berada di bawah telapak kaki suaminya !!!

Tentunya seorang suami yang baik menyadari bahwa istrinya bukanlah bidadari sebagaimana dirinya juga bukanlah malaikat. Sebagaimana dirinya tidak sempurna maka janganlah ia menuntut agar istrinya juga sempurna.

Akan tetapi sebagaimana perkataan penyair :

مَنْ ذَا الَّذِي تُرْضَي سَجَايَاه كُلُّهَا...كَفَى الْمَرْءَ نُبْلًا أَنَّ تُعَدَّ مَعَايِبُهُ

"Siapakah yang seluruh perangainya diridhoi/disukai…??

Cukuplah seseorang itu mulia jika aibnya/kekurangannya masih terhitung…"

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 04-03-1433 H / 27 Januari 2011 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja

Kamis, 25 April 2013

Biar Menjadi Kenangan

Tetes airmata ku tak tertahan lagi 
Menanti kepastian tentang kita 
Kau masih juga bersamanya 
Masih mencintainya
Maafkanlah sayangku atas keadaan

Kamu tak pernah jadi kekasihku 
Wajahnya selalu terbayang 
Saat kau di sisiku
Aku dan kamu takkan tahu 

Mengapa kita tak berpisah 
Walau kita takkan pernah satu 
Biarlah aku menyimpan bayang mu 
Dan biarkanlah semua menjadi kenangan
Yang terlukis di dalam hatiku 
Meskipun perih namun tetap selalu ada 
Di sini
Ku beri segalanya semampunya aku

Meski cinta harus terbagi dua 
Mungkin kamu tak pernah tahu 
Betapa sakitnya aku

Luka dalam hati biarlah mejadi saksi dalam hidupku hingga menghembuskan nafas terakhirku


 https://www.facebook.com/armanixi.suharman

Senin, 22 April 2013

Kado Pernikahan Untuk Istriku

  • Judul : Kado Pernikahan Untuk Istriku
  • Penulis : Mohammad Fauzil Adhim
  • Penerbit : Mitra Pustaka
  • Halaman : 743 hal.
  • Jenis Cover : Hard Cover
  • Ukuran : 21 cm x 14 cm
  • Harga  : Rp 75.000
Buku ini meramu pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh pengantin baru serta mereka yang ingin menyegarkan kembali pernkihannya agar lebih bermakna.
Dikemas dengan bahasa yang mengalir, lincah dan cerdas, Buku Kado Pernikahan Untuk Istriku menjadi bacaan yang paling banyak diminati oleh pasangan suami istri.

Terdiri dari 3 jendela, buku Kado Pernikahan Untuk Istriku ini menghadirkan tuntunan Islam dengan penuturan yang menggugah. Jendela pertama menyajikan uraian tentang berbagai masalah atau problem sebelum menikah. Ada pembahasan tentang meminang, pertimbangan untuk mengiyakan atau menolak pinangan, membedakan antara menyegerakan dan tergesa-gesa hingga soal perintah agama untuk memudahkan perkawinan dan meringankan mahar.
Bagi pengantin baru, tentu Anda sekalian sangat perlu membaca jendela kedua. Dimulai dengan pembahasan tentang akad nikah, Anda akan menemukan bahasan penting bagaimana memasuki malam zafa. Malam Pertama. Tuntunan Agama Islam membimbing anda agar di malam pertama berlalu dengan barokah dan sekaligus mengguratkan kesan yang sangat mendalam. Jangan lupa, ada bab penting tentang berhias serta bagaimana memelihara kemesraan pada suami istri, sehingga hubungan intim tetap indah sekalipun anak sudah tiga.
Jendela ketiga penting untuk siapa saja yang ingin memelihara cinta dan perkawinan. Di dalamnya ada bahasan cerdas tentang komunikasi suami istri, termasuk bagaimana mengelola konflik agar berakhir dengan kebaikan.

SEGENGGAM RINDU UNTUK ISTERIKU


Cinta sejati adalah sepenggal kata yang merindui kesetiaan dan ketulusan hati dari sang kekasih. Cinta tanpa syarat. Sungguh, kita mengharapkan sebuah cinta yang menjulang ke akhirat. Tapi, mampukah kita menciptakan keabadian cinta? Masuki dunia kekasih kita dengan mengenalinya secara utuh, dan kita akan temui harapan itu. Apa yang Anda rasakan ketika pertama kali berhadapan dengan istri atau suami Anda setelah aqad nikah? Ada banyak gerak kejiwaan yang susah terlukiskan. Semuanya serba tiba-tiba. Kita harus bersanding dengan pasangan hidup kita. Sosok yang belum pernah kita kenali sebelumnya, kecuali kriteria-kriteria yang diamini oleh angan-angan kita. Lalu, bertahap kita menemukan bahwa dalam dirinya tersimpan misteri yang belum tersingkap.

Apa yang Anda lakukan ketika kekasih kita tiba-tiba berubah; ia mendadak marah, diam seribu bahasa, cemburu, atau bermanja-manja? Apa pula yang Anda rasakan ketika kerinduan terhadap sang kekasih bagaikan gelombang yang menyeret tubuh kita ke tengah samudra? Apa yang harus kita lakukan ketika tiba-tiba, entah darimana, mendadak kita membenci kekasih kita? Pertanyaan-pertanyaan itu hanya beberapa hal yang berhubungan dengan upaya kita untuk memelihara jalinan cinta.

Tulisan dalam buku ini mencoba melukiskan recik-recik kehidupan keluarga; sejak dari persoalan kebersamaan, kerinduan, romantisisme, cemburu, hingga bagaimana memerankan keluarga dalam hubungan-hubungan kemasyarakatan. Buku ini mengangkat persoalan-persoalan sederhana dalam kehidupan keluarga secara sederhana dengan ilustrasi dan contoh-contoh yang sederhana pula.

Tulisan dalam buku ini disusun secara sederhana, agar dapat dimanfaatkan dalam saat-saat sendirian; saat-saat ketika kita hendak memberikan segenggam rindu untuk istriku. Ia dapat menjadi sahabat yang memantik proses tegur sapa ketika Anda tengah berakrab-akrab dengan kekasih Anda. Mudah-mudahan tulisan-tulisan dalam buku ini mampu menjadi sarana untuk meruntuhkan kegagapan dalam menyusun kata dan kalimat saat berhadapan dengan kekasih Anda, terlebih pada saat-saat awal pernikahan.

Anda yang belum menikah jangan bersedih hati. Buku ini dapat memberikan gambaran nyata tentang sepotong kehidupan keluarga. Sesuatu yang saya yakin Anda impikan. Anda akan memetakan tabiat laki-laki dan perempuan, kisah-kisah inspiratif yang terselip dalam setiap tulisan, dan ungkapan-ungkapan hikmah yang menggugah jiwa.



Minggu, 21 April 2013

"** " AKU BUTUH PERHATIANMU .."**".



Kau berikan cintamu Untukku..
Kau berikan kasih saynkmu untukku..
Namun kau tak pernah memberikan perhatianmu untukku..
Untuk apa semua itu.. ??

Jika cinta dan ksh synk kau beri tanpa perhatian..
Cuma satu pintaku berikan sedikit wktumu untuk memberi perhatian padaku..
Temani aku dalam kesunyian..
Obati rinduku dgn perhatianmu..

Aku tak minta hartamu..
Aku tak minta mobil ataupu rumah mewah..

Yg ku pinta hanyalah perhatianmu.. Kau tak pernah bertanya tentang kbrku..
Jika aku tak memberi kabar padamu..
Kau pun tak pernah mencariku..
Jika aku bersembunyi dari pandanganmu..

Pernahkah kau menghiburku..
Ketika ku bersedih.. Kau malah sibuk dgn teman2mu..
Mungkin semua itu krn egomu..
Yg tak pnya perhatian untkku..
Jangan salahkan aku jika ada orang yg perhatian pdku..
Dan aku pun mulai bosan dgn cintamu..
Karna aku seorang wanita yg haus dgn perhatian dan ksh sayank..

Kau tanamkan cinta dihatiku..
Tapi kau tak pernah menyirami cinta itu dgn perhatianmu..
Dapatkah cinta itu tumbuh bersemi di taman hati..
Yg ada hanyalah cinta layu dan mati ditaman hatiku..




(>ˆ▼ˆ)> ... “HIHIHI..!!! GUE BANGET”... <(ˆ▼ˆ<) Jangan lupa...

【ヅ】KOMEN jika GUE BANGET
【ヅ】Jika pernah mengalami ini, Klik BAGIKAN
【ヅ】Agar dia membaca isi hatimu 【ヅ】




Sabtu, 20 April 2013

Nasihat Untuk Jamaah-Jamaah Islam

Oleh: Syeikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah
Agama Adalah Nasihat
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Agama adalah nasihat, kami (para sahabat) bertanya: Untuk siapa wahai Rasulullah? Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Untuk Allah, KitabNya, RasulNya dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan orang-orang muslim”. (Riwayat Muslim)
Sebagai aplikasi sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, maka saya ingin menyampaikan nasihat kepada seluruh kelompok dakwah Islam, agar senantiasa berpegang teguh dengan al-Quran dan hadis-hadis yang sahih berdasarkan pemahaman para ulama salaf, seperti: para sahabat, tabi’in, para imam mujtahidin dan orang-orang yang senantiasa meniti jejak mereka.
Kepada Kelompok Sufi
1. Nasihat saya kepada mereka agar mengesakan Allah dalam berdoa dan isti’anah (minta pertolongan), sebagai bentuk perwujudan dari firman Allah : “Hanya engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah : 5). Dan Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Doa adalah ibadah”. (HR Tirmizi dan beliau berkata: Hadis hasan sahih).
2. Hendaklah mereka senantiasa mendasari zikir-zikir mereka dengan apa yang ada dalam al-Quran dan sunnah (yang sahih) serta amalan para sahabat.
3. Jangan sekali-kali mendahulukan ucapan syeikh-syeikh melebihi firman Allah dan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah taala berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Hujurat:1).
Yakni, jangan sekali-kali kalian mendahulukan ucapan atau perbuatan siapapun melebihi firman Allah dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (tafsir Ibnu Katsir).
4. Hendaklah mereka beribadah dan berdoa kepada Allah dengan rasa takut dari siksa neraka-Nya dan berharap akan syurga-Nya. Firman Allah ta’ala :“Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).” (QS. Al-A’raf : 56).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Saya meminta kepada Allah syurga dan berlindung denganNya dari neraka.” (HR. Abu Daud dengan sanad sahih).
5. Mereka harus meyakini, bahawa makhluk pertama dari kalangan manusia adalah Nabi Adam ‘alaihi wa sallam, dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk keturunannya, dan semua manusia adalah adalah anak keturunannya, yang Allah ciptakan dari tanah. Allah ta’ala berfirman : “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani.” (QS. Ghafir : 67).
Tidak ada satu dalilpun yang menunjukan bahawa Allah menciptakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari nur (cahayaNya), bahkan yang masyhur bagi semua, bahawa Allah menciptakannya dari kedua orang tuanya.
Kepada Jamaah Tabligh
1. Nasihat saya kepada mereka, agar perpegang teguh dalam dakwahnya dengan al-Quran dan sunnah yang sahih, dan hendaklah mereka belajar al-Quran, tafsir, dan hadis. Sehingga dakwah mereka benar-benar berdasarkan ilmu, sebagaimana firman Allah ta’ala : “Katakanlah : “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata.” (Yusuf: 108).
Dan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya ilmu (bisa diperoleh) hanya dengan belajar.” (Hadis hasan, lihat sahihul jami)
2. Mereka harus berpegang teguh dengan hadis-hadis yang sahih dan menjauhi hadis-kadis yang dhaif (lemah) dan maudu’ (palsu), sehingga mereka tidak masuk pada yang disinyalir Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa salla : ”Cukup seseorang dikatakan berdusta jika menceritakan semua apa yang didengarnya.” (HR.Muslim).
3. Kepada al-Ahbab (orang-orang yang saya cintai) agar tidak memisahkan antara amar ma’ruf dan nahi munkar, kerana Allah banyak menyebutkan secara bersamaan dalam ayat-ayat al-Qur’an, seperti firman Allah ta’ala : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepadayang ma’ ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran : 104).
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam juga punya perhatian serius dan memerintahkan kaum muslimin untuk merubah kemungkaran, sebagaimana sabdanya Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran hendaklah merubah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu, maka hendaklah merubah dengan tangannya, dan apabila tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR.Muslim)
4. Hendaklah mereka memperhatikan dakwah kepada tauhid dengan serius, dan mendahulukannya atas yang lainnya, demi mengamalkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Jadikanlah per tama kali yang kalian dakwahkan kepada mereka adalah syahadat (kalimat tauhid) la ilaha illallah.” (HR.Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lainnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sampai mereka (benar-benar) mentauhidkan Allah.” (HR.Bukhari).
“Mentauhidkan Allah”, maksudnya adalah : mengesakan Allah dalam semua jenis ibada, lebih-lebih dalam hal Do’a, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Doa adalah Ibadah,” (HR.Tirmidzi. Beliau berkata: Hadis ini hasan sahih).

Kepada Kelompok Ikhwanul Muslimin

1. Hendaklah mereka mengajarkan kepada anggota kelompoknya tauhid dan macam-macamnya, yakni : tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah dan tauhid asma dan sifat, karena itu adalah masalah yang sangat urgent yang berpengaruh pada terwujudnya kebahagiaan individu maupun masyarakat, dari pada sibuk dalam politik praktis dan yang mereka sangka seperti fiqih waki’ (realita –ed). Ini bukan berarti buta dengan keadaan dunia dan manusia, tapi tidak berlebi-lebihan dengannya dan tidak pula menyepelekannya.
2. Hendaklah mereka menjauhi pemikiran-pemikiran sufi yang menyelisihi akidah islam, karena banyak kita jumpai dalam kitab-kitab mereka akidah-akidah sufi yang batil :
a. Lihatlah pimpinan mereka di Mesir, yaitu Umar Tilmisani -semoga Allah mengampuninya- yang banyak menyebutkan dalam bukunya “Syahidul Mihrab” akidah-akidah Sufi yang sangat membahayakan. Di samping membolehkan belajar musik.
b. Inilah Sayyid Quthub -semoga Allah mengampuninya-, menyebutkan dalam kitabnya Zilalul Qur’an” akidah Sufi wihdatul wujud pada awal surat al-Hadid, dan lain sebagainya dari takwil-takwil yang batil. Sungguh saya telah menyampaikannya kepada saudaranya sendiri, iaitu Muhammad Qutub agar mengomentari kesalahan-kesalahan aqidah, karena ia adalah penanggung jawab penerbitan “as-Syuruq”, akan tetapi dia menolaknya dan mengatakan : Saudara saya sendiri yang akan menanggungnya. Dan syaikh Abdul Latif Badr, penanggung jawab majalah at-Tau’iyah di Mekah menyarankan kepadaku agar saya mendatanginya lagi.
c. Lihatlah Said Hawa -semoga Allah mengampuninya-, beliau menyebutkan dalam kitabnya “Tarbiyatuna ar-Ruhiyat” akidah-akidah Sufi, sebagaimana sudah disebutkan diawal kitab2.
d.Dan lihatlah pula syaikh Muhammad al-Hamid dari Siria, dia menghadiahkan kepadaku buku yang berjudul “Rudud Ala Abatil”. Dalam buku ini ada pembahasan-pembahasan yang baik, seperti pengharaman rokok dan lainnya. Akan tetapi dia juga menyebutkan bahawa di sana ada Abdal, Aqthab dan Aghwats3, tapi tidaklah dinamakan al-Ghauts kecuali apabila bisa dimintai pertolongan!!!. Padahal meminta kepada al-Ghauts dan al-Aqthab adalah termasuk syirik yang menghapus amalan. Dan ini adalah pemikiran Sufi yangbatil yang diingkari oleh syariat Islam.
3.Jangan sampai mereka dengki kepada saudara-saudara mereka dari salafiyyah yang senantiasa berdakwah kepada tauhid dan memerangi bid’ah, serta berhukum kepada al-Quran dan sunnah, sebab mereka adalah bersaudara. Allah ta’ala berfirman : “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS. Al-Hujurat : 10). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Kepada Salafiyun dan Ansharussunah al-Muhammadiyah
1.Wasiat saya kepada mereka agar senantiasa konsisten dalam berdakwah kepada tauhid, berhukum dengan apa yang Allah turunkan, dan perkara-perkara penting lainnya.
2.Hendaklah mereka bersikap lemah lembut dalam berdakwah, bagaimanapun lawan yang dihadapinya. Sebagaimana perwujudan firman Allah : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl:125). Dan firman Allah kepada Nabi Musa dan Harun : “Pergilah kamu berdua kepada Fir ‘aun sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS.Toha :43-44). Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Barang siapa yang tercegah dari sifat lemah lembut, niscaya ia tercegah dari segala kebaikan”. (HR.Musliam).
3.Hendaklah mereka sabar terhadap gangguan yang menimpa mereka, karena Allah selalu menyertai mereka dengan pertolongan dengan memberikan kekuatan kepada mereka. Allah ta’ala berfirman : “Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan per tolongan Allah, dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka, dan jangan kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipudayakan. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertawakal dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl : 127-128). Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan sabar atas gangguan mereka lebih utama dari pada orang mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar atas gangguan mereka.” (Hadits shahih riwayat Imam Ahmad dll).
4. Orang-orang salafi jangan sampai beranggapan bahawa jumlah orang-orang yang menyelisihi mereka sedikit. Karena Allah ta’ala berfirman : “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.” (QS.Saba’ : 13). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Beruntunglah bagi orang-orang yang asing.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya siapa mereka ? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Mereka adalah orang-orang shaleh yang sedikit di tengah-tengah manusia yang rusak lagi banyak, yang bermaksiat kepada mereka lebih banayak dari pada yang taat kepada mereka”. (HR.Imam Ahmad dan Ibnul Mubarak).
Kepada Hizbut Tahrir
1. Wasiat saya kepada mereka, agar menegakkan hukum islam dan ajarannya pada diri-diri mereka, sebelum menuntut orang lain untuk menegakannya. Sekitar 20 tahun yang lalu, pernah ada 2 orang pemuda dari mereka yang mengunjungiku di Syria, dalam keadaan dicukur janggutnya. Dari keduanya tercium bau rokok, dan meminta kepadaku diskusi dan bergabung dengan mereka. Maka saya katakan kepada mereka, kalian mencukur janggut dan menghisap rokok, padahal keduanya adalah haram menurut syariat. Dan kalian juga membolehkan jabat tangan dengan lawan jenis (yang bukan mahramnya), padahal Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ditusuknya jarum dari besi pada kepala seorang diantara kalian itu lebih baik daripada menyentuh perempuan yang tidak halal baginya.” (HR.Tabrani). Kedua pemuda tersebut berkata: Diriwayatkan dalam sahih bukhari, bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berjabat tangan dengan wanita ketika baiat?. Maka saya katakan: Tolong esok datangkan kepadaku hadisnya. Maka setelah itu keduannya pergi dan tidak kembali lagi, kerana keduanya berbohong. Kerana Imam Bukhari sama sekali tidak menyebutkan yang demikian, tapi hanya menyebutkan baiat kepada para wanita dengan tanpa jabat tangan. Tapi sungguh aneh sebahagian Ikhwanul Muslimin –juga- membolehkan jabat tangan dengan lawan jenis (yang bukan mahramnya). Seperti Syaikh Muhammad al-Ghazali dan Yusuf al-Qardhawi -semoga Allah mengembalikan mereka ke jalan yang benar- sebagaimana yang saya katakan ketika saya berdialog dengannya. Dia berdalih dengan hadis seorang budak yang menarik tangan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam agar memenuhi kebutuhannya. (HR.Bukhari). Saya katakan: Cara pengambilan dalilnya tidak benar, karena Jariyah (budak perempuan) ketika menarik Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyentuh tangannya tapi hanya menyentuh lengan baju yang ada ditangannya. Kerana ‘Aisyah berkata:”Sekali-kali tidak, demi Allah “Tangan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyentuh tangan perempuan sedikitpun dalam baiat. Beliau sallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah membaiat mereka (para wanita) kecuali dengan ucapannya: Sungguh saya telah membaiat kamu atas yang demikian itu.” (HR.Bukhari). Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya saya tidak pernah berjabat tangan dengan perempuan.” (HR.Tirmizi dan beliau berkata: hadis ini hasan shahih)
2. Saya pernah mendengan ceramah seorang syeikh dari Hizbut Tahrir di Jordan yang membahas tentang para pemimpin yang tidak berhukum dengan dengan hukum Allah. Akan tetapi, takkala saya mendatangi rumahnya, mertuanya mengadu tentang dia kepadaku sambil mengatakan: Sesungguhnya syaikh tadi telah memukul isterinya sampai mengenai matanya dan membekas. Maka saya katakanan kepadanya (syaikh) : Sesungguhnya kamu menuntut para pemimpin untuk menegakkan syariat Allah, tetapi kamu tidak menegakkan syariat dalam rumahmu, apakah benar bahwa engkau telah memukul isterimu sampai mengenai matanya ? maka ia menjawa : Ya, betul tapi hanya pukulan ringan dengan gelas teh.!!. Maka saya katakan ke padanya: Amalkanlah Islam pada dirimu dulu, kemudian setelah itu tuntutlah orang lain untuk mengamalkannya. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanaya, apa hak istri atas suami ? beliau menjawab : “Engkau memberinya makan apabila engkau makan, memberi baju apabila engkau mamakai baju, jangan memukul wajah, jangan menjelek-jelekannya dan jangan engkau menghajr (pisah ranjang) kecuali didalam rumah.” (Hadits shahih riwayat al-arba’ah : Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I fan Ibnu Majah). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila seseorang diantara kalian memukul budaknya hendaklah ia menjauhi wajah”. (Hadits hasan riwayat Abu Daud).
Kepada Jamaah Jihad
1. Nasehat saya kepada mereka agar lembut dalam dakwah dan jihad mereka, lebih-lebih kepada para pemimpin. Sebagaimana firman Allah kepada Nabi Musa ketika mengutusnya kepada Fir’aun yang kafir : “Dan katakanlah (kepada Fir’aun): “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan).” (QS. An-Nazi’at: 18). Juga firman Allah : “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kapadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Toha: 43-44). Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang tercegah dari sifat lemah lembut, niscaya ia tercegah dari segala kebaikan.” (HR.Muslim).
2. (Hendaklah -ed) memberikan nasihat kepada kaum muslimin dan pemimpin mereka, dengan cara membantu mereka dalam kebaikan, mentaati mereka dalam kebaikan, memerintahkan mereka dengan kebaikan, melarang mereka dan mengingatkan mereka dengan lemah lembut dan tidak keluar menghadap mereka dengan pedang (memberontak), apabila mereka berbuat zholim atau jahat. (Silahkan telaah ucapan al-Khatabi dalam Syarah Arba’in Haditsan). Imam Abu Ja’far at-Thahawi penulis kitab Aqidah Thahawiyah berkata : Kami memandang, tidak boleh keluar/memberontak kepada imam dan para pemimpin kita walaupun mereka berbuat zhalim, tidak mendoakan keburukan kepada mereka, tidak mencabut tangan dari ketaatan pada mereka. Dan kami memandang, bahwa taat kepada mereka adalah bagian dari ketaatan kepada Allah ta’ala dan wajib mentaati mereka selama tidak memerintahkan maksiat. Bahkan kami senantiasa mendoakan kepada mereka dengan kebaikan dan keselamatan.
a. Allah ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An-Nisa’: 59).
b. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang taat kepadaku maka sungguh ia telah taat kepada Allah. Dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku, maka sungguh ia telah bermaksiat kepada Allah. Dan barang siapa taat kepada amir, berarti ia taat kepadaku, dan barangsiapa bermaksiat kepada amir berarti ia bermaksiat kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
c. Dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu beliau berkata : “Kekasihku Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada ku agar saya mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun ia seorang budak Ethiopia lagi cacat anggota tumbuhnya.” (HR. Muslim).
d. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Bagi tiap orang wajib mendengar dan taat (kepada pemimpin) pada saat senang dan benci, kecuali apabila diperintah untuk bermaksiat, maka apabila dipertahankan untuk maksiat maka tidak boleh mendengar dan taat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
e. Dari Khudzaifah bin Yaman radhiyallahu’anhu beliau berkata : “Orang-orang bertanya kepada Rasulullah tentang kebaikan dan saya bertanya kepadanya tentang kejelekan karena khawatir akan menimpaku, saya bertanya: Wahai Rasulullah, kita dahulu berada dalam jahiliyah dan kejelekan, kemudian Allah mendatangkan kebaikan ini kepada kita. Apakah setelah kebaikan ini akan ada kejelekan? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Iya ada. Saya bertanya : Apakah setelah kejelekan akan datang kebaikan lagi ? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Iya ada, tapi didalamnya terdapat dakhan/kekeruhan. Saya bertanya : Apa dakhannya ? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Yaitu ada suatu kaum yang mengambil dengan selain sunnahku dan mengambil petunjukku. Engkai mengetahui mereka dan engkau mengingkarinya. Saya bertanya : Apakah setelah kebaikan seperti ini akan ada kejelekan ? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Iya, yaitu para da’i yang mengajak ke pintu-pintu beraka Jahanam. Siapa yang menyambutnya niscaya akan dilemparkan kedalamnya. Saya bertanya : Wahai Rasulullah, jelaskan kepada kita ciri-ciri mereka : Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Mereka adalah, kaum dari bangsa kita dan berbicara dengan bahasa kita. Saya bertanya : Wahai Rasulullah, bagaimana nasehatmu jika kita mendapati yang demikian itu ? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Engkau konsisten bersama jama’ah kaum muslimin dan imam mereka. Saya bertanya : Bagaimana jika tidak ada jama’ah dan tidak pula imam ? Beluai Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Tinggal kan seluruh kelompok-kelompok yang ada, walaupun engkau harus menggigit akar pohon sampai ajal menjemputmu dan engkau dalam keadaan demikian.” (HR. Bukhari dan Muslim).
f. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ” Barang siapa melihat pada amirnya suatu yang ia benci, hendaklah ia sabar, karena barangsiapa yang memisahkan diri satu jengkal dari jama’ah dan ia mati, maka matinya dalam keadaan jahiliyah.” (HR.Bukhari dan Muslim).
g. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sebaik-baik pimpinan bagi kalian adalah : Pemimpin yang kalian cintai dan merekapun mencintai kalian. Kalian mendoakan mereka dan merekapun mendoakan kalian. Dan sejelek-jelek pemimpin bagi kalian adalah pemimpin yang kalian benci dan merekapun membenci kalian. Kami bertanya : Wahai Rasulullah apakah kita tidak mengangkat pedang (memberontak) saja pada saat demikian ? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : jangan memberontak, selama mereka mendirikan sholat bersama kalian. Ketahuilah, barangsiapa dipimpin wali (pemimpin) dan ia melihatnya bermaksiat kepada Allah, maka hendaklah ia membenci maksiat yang dijalannya, dan jangan sekali-kali mencabut ketaatan kepadanya.” (HR. Muslim).
h. Dalil-dalil al-qur’an dan sunnah menunjukan akan wajibnya taat kepada ulil amri selama tidak memerintahkan maksiat. Renungkan lah firman Allah berikut : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An-Nisa: 59). Kenapa Allah berfirman “dan taatilah ulil amri diantara kamu” dengan pengulangan kata kerja “taatilah”. Ini menunjukkan bahwa ulil amri tidak ditaati dengan sendirinya. Akan tetapi mereka ditaati hanya pada perkara-perkara ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ini juga menunjukan bahwa barangsiapa yang taat kepada Rasul-Nya. Ini juga menunjukkan bahwa barangsiapa yang taat kepada Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka sungguh ia taat kepada Allah, karena Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan memerintahkan yang bukan termasuk ketaatan kepada Allah, karena Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ma’shum (terjaga) dari yang demikian itu. Berbeda halnya dengan penguasa, mereka terkadang memerintahkan kepada yang bukan ketaatan kepada Allah (maksiat), maka tidak boleh ditaati kecuali pada perkara-perkara yang merupakan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Adapun perintah untuk taat kepada penguasa walaupun mereka berbuat zhalim, karena keluar dari ketaatan kepada mereka akan mengakibatkan kerusakan yang berlipat ganda dibanding kezhaliman mereka, bahkan sabar dalam menghadapi kezhaliman mereka akan menghapus kesalahan dan dosa dan menyebabkan pahala dilipatgandakan. Karena Allah tidak akan menjadikan mereka sebagai pimpinan kita, kecuali dengan sebab perbuatan kita sendiri, karena balasan adalah sesuai dengan perbuatan. Maka tidak ada jalan lain bagi kita kecuali beristighfar, bertaubat dan memperbaiki amal perbuatan kita. Allah berfirman : “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura : 30). Allah berfirman : “Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang-orang yang zhalim itu menjadi teman bagi sevagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.” (QS. Al-An’am : 129). Maka apabila rakyat menginginkan keselamatan dari keburukan pemimpin yang zhalim, hendaklah mereka meninggalkan kezhaliman. (Silahkan lihat Syarah Aqidah ath-Thahawiyah 380-381).
i. Jihad terhadap para pemimpin kaum muslimin. Yang demikian itu dapat dilakukan dengan cara menyampaikan nasehat kepada mereka dan kepada seluruh jajarannya. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Agama adalah nasehat. Kami (para sahabat) bertanya : Untuk siapa wahai Rasulullah ? Beliau menjawab : Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin pada umumnya”. (HR. Muslim). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : “Seutama-utama jihad adalah menyampaikan kalimat kebenaran di sisi pemimpin yang zhalim.” (Hadits hasan riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, juru selamat dari kezhaliman para hakim yang mereka dari bangsa kita yaitu dengan cara : Kaum muslimin bertaubat kepada Rabb mereka, memperbaiki akidah mereka dan membina diri serta keluarga mereka diatas islam yang murni. Sebagai bentuk perwujudan firman Alah ta’ala : “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri“. (QS. Ar-Ra’d : 11). Dan ini pernah disinyalir oleh seorang da’i kontemporer dengan ungkapannya : “Tegakkanlah Negara Islam di dada-dada kalian, niscaya akan tegak di bumi kalian“. Demikian pula, dengan cara memperbaiki akidah dalam menegakkan bangunan di atasnya, yaitu masyarakatnya. Allah ta’ala berfirman : “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur : 55). (Diringkas dari Kitab Ta’liqat’ala Syarhi Thahawiyah karya syaikh al-Albani)
Nasihat umum kepada seluruh kelompok
Saya sekarang sudah tua renta, umur saya sekarang telah mencapai 70 tahun, dan saya mengharapkan kebaikan bagi semua kelompok, oleh karena itu untuk mengamalkan hadits nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Agama itu nasehat”, saya ingin menyampaikan beberapa nasehat ini :
  1. Agar semua kelompok berpegang teguh dengan al-Qur’an dan sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bentuk ketaatan terhadap firman Allah : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan jangan kamu bercerai-berai..”(QS.Ali Imran : 103). Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Telah saya tinggalkan kepada kalian dua perkara, selama kalian berpegang teguh dengan kedudukannya, maka tidak akan tersesat, yaitu (kitabullah al-Qur’an dan sunnah Nabinya Shallallahu ‘alaihi wa sallam).” (HR.Malik dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami).
  2. Apabila jama’ah-jama’ah yang ada berselisih, hendaknya mereka kembali kepada al-Qur’an dan hadits serta amalan para sahabat, Allah ta’ala berfirman : “Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kemu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya,”(QS.An-Nisa : 59). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Wajib bagi kalian untuk berpegang dengan sunnahku dan sunnahnya para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, berpegang teguhlah dengannya.” (Hadits shohih riwayat Imam Ahmad).
  3. Hendaklah mereka memperhatikan dakwah tauhid yang menjadi prioritas dan pusat perhatian al-Qur’an. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai dakwahnya kepada tauhid dan memerintahkan para ssulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi isyarat tentang kelompok tang satu ini dalam sabdanya : “Ketahuilah bahwasanya orang-orang sebelum kamu dariahabatnya agar memulai dengannya.Sesungguhnya saya telah masuk dan bergaul dengan kelompok-kelompok dakwah islam, dan saya lihat bahwa dakwah salafiyahlah yang konsisten dengan al-Qur’an dan sunnah menurut pemahaman salafus shaleh, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam para sahabatnya dan para tabiin. Dengan sungguh Ra ahlikitab berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umat ini akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua di dalam neraka dan yang satu di surga yaitu al-Jama’ah.” (HR.Ahmad dan dinyatakan holeh al-Hafidz Ibnu Hajar). “Semua di dalam neraka kecuali satu yaitu apa yang saya dan para sahabatku ada diatasnya.” (HR.Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani). Dalam hadits diatas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita, bahwasanya orang yahudi dan nasrani berpecah belah menjadi lebih banyak dari mereka, dan kelompok-kelompok yang banyak ini terancap masuk neraka, karena menyimpangnya dan jatuhnya dari kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya. Dan bawasanya hanya satu kelompok yang selamat dari neraka dan masuk surga, yaitu al-Jama’ah (kelompok yang berpegang teguh dengan al-Qur’an dan sunnah serta amalan para sahabat). Keistimewaan dakwah salafiyah adalah dakwah kepada tauhid, memerangi syirik, mengetahui hadits-hadits yang shahih dan memperingatkan umat dari hadits yang dha’if (lemah) dan maudhu’ (palsu), serta memahami hukum-hukum syariat dengan dalil-dalilnya. Dan ini sungguh sangat penting bagi setiap muslim. Oleh karena itu, saya menasehati seluruh saudara-saudaraku kaum muslimin, agar senantiasa konsisten dengan dakwah salafiyah, karena dakwah tersebut adalah dakwah yang selamat dan kelompok yang mendapat pertolongan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Akan senantiasa ada dari umatku satu kelompok yang tanpak diatas kebenaran, tidak memudharatkan mereka orang yang menghinakan mereka sampai dating urusan Allah.” (HR.Muslim). Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk kelompok yang selamat dan mendapat pertolongan.
____________________
Note:
1. Dialihbahasakan oleh Abdurrahman Hadi Lc. Dari kitab “Kaifa Ihtadaitu ila at-Tauhid wa ash-Shiratil Mustaqim”
2. Kitab “Kaifa Ihtadaitu ila at-Tauhid wa ash-Shiratil Mustaqim oleh syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.
3. Inilah gelar-gelar sufi atas orang-orang yang dianggap wali yang mewakili Allah di bumi (Abdal), menguasi daerah-daerah tertentu (Aqthab) atau yang biasa dimintai pertolongan (al-Ghauts)-ed.
Disalin dari majalah Adz-Dzakhiirah Vol.6 No.6 Edisi 38 - 1429H

Rabu, 10 April 2013

Saranghae (Aku Cinta)


Ku tahu dirimu menyayangi aku

Kau tahu diriku cinta kepadamu

Cinta kita takkan bisa terpisahkan
Kasih suci ini takkan pernah pergi
Walau jarak memisahkan kita berdua
Saranghae aku cinta padamu
Sampai nanti hingga aku mati
Saranghae aku cinta padamu
Dekap aku, peluk aku selama hidupku

Cinta kita takkan bisa terpisahkan
Kasih suci ini takkan pernah pergi
Walau jarak memisahkan kita berdua
Saranghae aku cinta padamu
Sampai nanti hingga aku mati
Saranghae aku cinta padamu
Dekap aku, peluk aku selama hidupku
Saranghae aku cinta padamu
Sampai nanti hingga aku mati
Saranghae aku cinta padamu
Dekap aku, peluk aku selama hidupku
Sampai nanti hingga aku mati
Saranghae aku cinta padamu
Dekap aku, peluk aku selamanya
Selama di hidupku

By
Arman Suharman

Sabtu, 06 April 2013

24 Jejaring Sosial Asli Buatan Indonesia

Indonesia sebenarnya tak kalah populer dalam menghasilkan situs jejaring sosial. Banyak situs jejaring sosial buatan programmer tanah air yang cukup populer dan digunakan oleh banyak orang. Di antaranya Koprol, Indoface, Digli, Fupei, dan masih banyak lainnya. Sayangnya sebagian besar pengguna internet di Indonesia enggan menggunakannya karena beberapa alasan, antara lain interaksinya sepi, fiturnya kurang lengkap, atau tidak ramah pengguna (user friendly).

Berikut sejumlah jejaring sosial yang berasal dari Indonesia yang disusun berdasar alfabetikal dan bisa Anda coba sendiri:
Adandu Situs ini diluncurkan  dalam versi beta di bulan Oktober 2009. Situs web berbagi video dan layanan pengunggahan video ini menyediakan layanan gratis bagi pengguna umum dan pembuat atau penerbit video independen.
AkuCintaSekolah Situs komunitas yang bertujuan untuk menjadi wadah semua orang yang pernah dan masih sekolah di Indonesia. Situs jejaring sosial ini menurut penggunanya cukup aman bagi anak sekolah. Semua data yang didapat oleh situs ini merupakan hasil survei yang langsung didata ke setiap sekolah.
Catchfriend Situs ini meski sederhana, namun menyajikan halaman khusus untuk bisnis. Sayangnya jejaring ini tidak memiliki notifikasi jika ada user baru yang bergabung atau menampilkan user yang sedang online.
digli Secara konsep, situs jejaring ini menggabungkan antara Facebook dengan Kaskus. Jumlah anggotanya saat ini mencapai 11.942 orang.
FB.co.id Situs ini lahir dengan konsep yang hampir mirip dengan Facebook, yaitu menjaring sebanyak-banyaknyauser untuk menjadi member aktif. beberapa fitur seperti sharing album foto, video, dan blog.
Fupei Friends Uniting Program Especially Indonesia, sebuah situs komunitas yang berisi jurnal persahabatan dan kreatifitas di internet, dikhususkan untuk kalangan Indonesia.
Goesmart Sosial media pendidikan buatan Bandung ini diperuntukkan bagi pelajar, guru, orang tua dan alumni. Situs web berbasis multimedia interaktif ini terdapat fitur ruang diskusi, ngobrol, rapor, album alumni, book viewer, soal latihan, dan badge.
Indoface Situs ini membagi anggotanya menjadi 2 macam, personal member danband member. Seorang anggota dapat membuat polling atau jajak pendapat untuk dibagikan ke anggota lainnya. 
Kiber Kependekan dari Kitaberbagi.com, situs yang menjadi wadah untuk berbagi dan bersilaturahmi dengan kerabat, teman, atau relasi.  
Kombes Dengan berbagai macam aplikasi untuk berintekrasi secara online seperti chat room, im chat, forum, sharing video/audio, social bookmarking yang menarik. Situs yang ber-tagline The Indonesian Social Network ini memiliki anggota 44.219 orang.
Kongkoow Situs jejaring sosial bercitarasa lokal yang menyediakan fasilitas sangat lengkap seperti akun e-mailfile sharingvideo streaming, danblogging
Koprol Salah satu keunggulan Koprol adalah fitur Place Tag, yang akan menginformasikan teman di dekat lokasi anda. Karena popularitasnya, situs ini kemudian dibeli oleh Yahoo!
LiLOCITY LiLO (Little Online), merupakan media berkumpul anak muda yang berkonsep virtual world society (VWS). Situs ini terhubung dengan situs jejaring Facebook.
Otofriends Dengan tagline “Community Gathering, Start From Indonesia”, situs ini tergolong cepat dengan fitur komplit serta terus bertambah. Fiturnya merupakan kombinasi dari Facebook, Yahoogroups, Friendster, dan Multiply dengan mengkhususkan pada bidang otomotif.
Mobinessia Tampilannya cukup simpel seperti sebuah forum online. Jejaring yang didirikan pada 2009 ini dibuat untuk sarana pertemanan berbasis ponsel dengan fitur microblogging, album photo, kronologer status, messaging, dan chat.
MyPulau Situs jejaring yang dimiliki Telkomsel ini memiliki lebih dari 2.000.000 anggota. Setiap anggota bisa membuat pulau sendiri yang berisi tentang aktivitas dan profil mereka.
Paseban Situs yang dikembangkan untuk memenuhi salah satu kebutuhan masyarakat luas, yaitu bersosialisasi. Situs ini muncul dengan konsep situs jejaring sosial yang berbasiskan komunitas.
Ruangmuslim Situs jejaring sosial islami untuk muslim Indonesia. RuangMuslim menyediakan beragam fitur dan konten islami.
Salingsapa.com Berteman dalam Dakwah, begitu tagline dari situs pertemanan bernuansa islami. Fiturnya memang lebih banyak berkaitan dengan hal-hal keagamaan. 
Statusbooks Situs jejaring sosial asal indonesia yang cukup lengkap fiturnya dan menyerupai Facebook. Di situs ini Anda bisa bergabung dengan salah satu grup yang ada, mengikuti forum, membuat album foto, atau membuat blog.
Temanku Situs pertemanan online ini bisa dikatakan mirip sekali dengan situs jejaring Facebook. Mulai dari halaman awal hingga cara mendaftarnya sangat mirip atau copycat dari FB.
Twoo Jejaring sosial yang menyediakan sarana paling asyik untuk bertemu kenalan baru di daerah Anda. Situs pertemanan ini sepertinya cocok buat Anda yang masih berstatus jomblo.
YourFriends Sama halnya dengan Temanku, situs jejaring sosial ini masih berkiblat pada Facebook. Hanya   warna dominannya saja yang dibikin berbeda, yakni hijau-putih.
Zeetal Komunitas internet Indonesia yang memungkinkan Anda untuk terhubung bersama teman, keluarga, atau bahkan siapa saja di seluruh dunia.