Visiland Dharma Sarana Address 1: Jl. AM Sangaji 9 F-G City: Jakarta Pusat ZIP Code: 10130 Telefon: +62 21 638 66 808 Fax: +62 21 63866806, +62 21 63850259 |
DharmaCitra Cendekia Address 1: Mangga Dua Square Lantai 1 Blok C No. 15 Address 2: Jl. Gunung Sahari Raya 1 City: Jakarta Utara ZIP Code: 10730 Telefon: +62 21 6231 0222 Fax: +62 21 6231 3555 |
||||||||||
Elsiscom Prima Karya Address 1: Galva Building Address 2: Jl. Hayam Wuruk 27 City: Jakarta ZIP Code: 10120 Telefon: +6221-345 6650 Fax: +6221-345 7154
|
Pazia Pillar Mercycom Address 1: Kawasan Mangga Dua Square Blok G No. 32-33 Address 2: Jl. Gunung Sahari Raya No.1 City: Jakarta ZIP Code: 14420 Telefon: +6221-6231 3117 Fax: +6221-6231 3116 |
Jumat, 08 Maret 2013
Acer Distributor
Senin, 04 Maret 2013
Engkaulah Anakku, Engkaulah Buah Hatiku
Semangat Pagi..
Alhamdulillah hari ini penuh nikmat dan saya bersyukur Allah Swt masih
memberikan segala karunianya kepada saya, sehat, masih bernafas dan
masih diberi kesempatan untuk terus belajar. Tentu bukan suatu
kebetulan, ketika pagi tadi di salah satu grup BB membahas tentang anak,
kaitannya dengan persoalan sekolah di usia balita. Alhamdulillah,
banyak sekali pembelajaran walau dari sekedar membaca ataupun turut
sharing dalam pembicaraan tersebut.
Banyak sekali, bahkan di antara kita atau saya pribadi pun dengan sadar
ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Apalagi prioritasnya kalau
bukan soal sekolah, memberikan makanan yang bergizi dan tambahan
kebutuhan-kebutuhan lainnya, terutama berkaitan erat dengan psikolog
anak Selalu saja, para orangtua bekerja tiada lain untuk memenuhi itu
semua, demi sang buah hati. Sangat disadari bahwa emosional seperti itu
ada dalam setiap diri orangtua, ga mungkin kita tidak mengusahakan
secara maksimal untuk anak-anak kita. Istilahnya, apapun caranya, apapun
jalannya selama itu halal pasti akan diusahakan demi anak-anak. wow, PR besar yaa bagi kita sebagai orangtua :)
Namun, entah menjadi kultur atau kebiasaan, atau entahlah... hal-hal
seperti itu (mengusahakan sesuatu demi anak) pada akhirnya mengarah
kepada keinginan sang orangtua agar anaknya begini atau begitu, harus
ikut ini itu, harus masuk sekolah dan jurusan ini itu, dengan alih-alih
orangtua tau yang terbaik untuk anak. (bisa dimaklumi jika sang anak
masih berada dalam pengaruh teman-teman di saat usia yang masih dini) ,
Namun kita sebagai orangtua selayaknya harus bisa bersikap bijak juga,
mengetahui keinginan sang anak dan memfasilitasinya secara baik. Saya ga
mau munafik, beberapa kali dalam mengawasi anak-anak atau mendidik
anak-anak saya kehilangan keseimbangan secara nalar dan emosional,
hingga sampai pada akhirnya tercetuslah perkataan "Kamu harus begini atau begitu" naah... adakah yang seperti saya?
tak perlu malu, untuk sebuah pembelajaran, hukumnya wajib bagi setiap
insan terbentur dalam lubang kecil dulu agar mampu melewatinya dengan
lebih baik, karena dari situ kita belajar. Memang pada kenyataan akan
selalu ada yang menyatakan "coba aja deh lo, ngomong sama praktek kan beda"
yes, memang akan susah jika kita menempatkan pikiran kita pada hal
tesebut. Ada baiknya kembali kita merubah pola pikir kita bahwa "ok, tidak ada yang tidak bisa saya kerjakan, karena saya adalah apa yang saya pikirkan". (terbaca lebih ringan kan?)
Lalu bagaimana dengan persoalan ketika pada saat anak kita masih di usia
balita, tentu setiap pertumbuhan hari demi harinya merupakan suatu
prestasi bagi para orangtua, benar? Namun sayangnya lagi...
ketika kita tidak menemui hal tersebut dalam kepribadian anak kita, yang
kita lakukan pada akhirnya menjudge atau malah membanding-bandingkan. "iya nih, anak gue ni susah diatur, anak gue ga bisa diem" (saya
pernah mengucapkan hal seperti itu, namun alhamdulillah saya sudah
mengurangi hal-hal yang negatif, saya tau bahwa setiap perkataan adalah
doa, jadi semaksimal mungkin akan saya hindari kata-kata yang berimbas
negatif pada anak-anak. Bagaimana dengan teman-teman yang mengalami hal serupa?
*mari kita sama-sama intropeksi. Semakin lama kita mengatakan bahwa
anak kita "seperti ini dan itu..." semakin lama hal tersebut akan masuk
ke dalam alam bawah sadar anak kita. Jadi jangan heran ketika besar
nanti, kita sebagai orangtua pun akan dibanding-bandingkan oleh anak
kita. Ga mau kan? *sama :)
Keinginan anak versi keinginan orangtua jelas berbeda. masih inget
ketika saya jaman-jaman smp sma dan kuliah, rasanya ga nyaman aja kalau
saya diminta melakukan tidak sesuai keinginan saya. (tapi itu dulu,
berbekal emosi yang labil atau ababil) sekarang justru saya memahami
betul setiap kejadian tersebut. "ohh ternyata... ini hanya masalah komunikasi saja dengan orangtua" Nah.....
Orangtua saya ga pernah melarang saya melakukan kegiatan apa-apa, bahkan
ketika saya meminta untuk masuk ke tempat les sekolah sampai selesai
tanpa hasil memuaskan, orangtua saya pun tak mempermasalahkan berapa
biaya yang telah dikeluarkan untuk saya, karena saya tau bahwa saya
adalah investasi terbaik buat mereka. Investasi yang tak perlu dihitung
untung ruginya, karena orangtua sama sekali tak menghitung laba dari
setiap pengorbanannya. *betul ga? mohon koreksi kalau saya kurang tepat yaa.
Kini... saya telah menjadi orangtua, yang setiap detiknya sepenuhnya apa
yang saya lakukan akan ditiru atau diduplikasi oleh anak-anak saya.
Vinka 8 tahun dan Adik Zahran 4 tahun, memang usia yang pas dari mereka
menerima segala pembelajaran baik dari rumah, maupun lingkungan sekitar.
Bagaimana saya bisa membatasi hal-hal yang datang dari luar? karena
ketika vinka sekolah, saya tidak bisa melihat apa dan dengan siapa dia
bergaul. Untuk itu, ketika dia sampai di rumah, inilah saatnya saya
untuk melakukan pendekatan terus dengannya juga dengan adik zahran. Saya
dengan segala apa yang saya miliki harus lebih memaksimalkan dan
memprioritaskan anak-anak terlebih dahulu. Tentu saya ingin sekali
menjadi ibu kesayangan mereka. Saya senang ketika mereka sedikit demi
sedikit mengerti bahwa, meminta maf itu perlu (jika melakukan
kesalahan), berterima kasih itu penting agar kita lebih menghargai
sesama. Setelah itu... dengan sendirinya mereka akan mengatakan bahwa "Aku sayang Bunda" *berpelukan deh .... :)
Semoga kita bisa menjadi orangtua yang betul-betul amanah ya
teman-teman... Karena anak kita hanyalah titipan dari sang Khaliq.
Yuk... kita peluk anak-anak kita dan katakan pada mereka, "Thank You I
Love You dear, maafkan Mama ya Nak" *bighug... Ketjup juga :D
"Engkaulah anakku, Engkaulah Buah Hatiku"
ISTRIKU…BERHENTILAH MENGELUH ...
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang
anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil
memasak makanan.
Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?”
“Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan
melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak
kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan,
membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam
sehari. Rasanya, aku tidak sanggup lagi untuk melakukan semua ini.”
Sang suami tersenyum. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya.
“Tolong carikan aku budak perempuan yang dapat membantuku mengurus semuanya.”
“Tentu saja, aku akan mencarikannya. Tapi, tolong dengarkan aku
sebentar saja,” kata sang suami sambil membelai istrinya dengan penuh
kasih sayang.
“Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak
pernah berputus asa dan ikhlas dalam mengerjakan apa pun yang mengandung
kebaikan. Kau adalah seorang istri yang sangat sabar dalam menjaga
keluargamu, seorang ibu yang menjadi teladan bagi ketujuh anakmu, dan
menjadi pendampingku yang salihah dengan beratnya tugas-tugasmu. Aku
bisa saja mencarikan seorang Pembantu untuk meringankan pekerjaanmu.
Namun, jika kau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita
maka Allah akan menghapus semua salah dan dosamu.” Ujar suaminya.
Sang suami kemudian berkata lagi, “Istriku yang salihah, perempuan yang
tidak pernah lelah menjaga keluarganya dan ikhlas dengan apa yang
dilakukannya, Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi
kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus mengangkat
derajatnya.”
Sang Suami membelai Istrinya yang masih terisak
menahan malu, lalu diajaknya duduk santai di ruang dapur mungil yang
sangat sederhana itu, lalu Sang Suami melanjutkan nasehatnya,
“
coba ingat kembali Wasiat Rosulullah SAW kepada Fatimah putri Beliau,
yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin, yang ketika itu
juga sedang mengeluh kepada Ayahnya Rosulullah SAW karena tangannya
yang dulunya halus kini berubah menjadi kasar dan lecet-lecet karena
setiap hari harus menumbuk gandum sendiri, mengolah dan memasaknya. Ada
10 WASIAT Beliau kepada Putrinya :
1.Wahai Fatimah !
Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya,
kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang
diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan
derajatnya.
2.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang
berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya
Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
3.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut
anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka
Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu
orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan
tetangga-tetang ganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum
Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.
5.Wahai Fatimah ! Yang
lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami
terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak
akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan
Allah.
6.Wahai Fatimah ! Disaat seorang wanita hamil, maka
malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap
hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang
wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya
sama dengan pahala para Pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan
kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan
dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena
melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur
akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga.
Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang
yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan
ampunan baginya hingga hari kiamat.
7.Wahai Fatimah! Disaat
seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa
senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta
memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba
hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu
kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah
haji dan umrah.
8.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
9.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk
suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari
langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
10.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan
menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta
kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah
kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan
mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian
dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka
serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.
Istrinya pun menangis karena merasa malu. Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh.
Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan.
Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya sebagai seorang Istri.
Semoga bermanfaat.
Bersabarlah wahai istriku…
Lelaki sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, dibalik dada itu ada hati Lembut…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari jumlah beban yang ditanggungnya,akan tetapi dari tabahnya dia menghadapi bermacam liku kehidupan…
Semoga Masih banyak dijumpai Lelaki Sejati dijaman sekarang.
Aamiin.. Yaraballamin
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, dibalik dada itu ada hati Lembut…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya…
“Lelaki sejati bukanlah dilihat dari jumlah beban yang ditanggungnya,akan tetapi dari tabahnya dia menghadapi bermacam liku kehidupan…
Semoga Masih banyak dijumpai Lelaki Sejati dijaman sekarang.
Aamiin.. Yaraballamin
ISTRI KU..BERHENTILAH MENGELUH.. *-*
Billahirrahmanirrahiim..Kisah ini
menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu
hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak
makanan.
Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?”
“Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari. Rasanya, aku tidak sanggup lagi untuk melakukan semua ini.”
Sang suami tersenyum. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya.
“Tolong carikan aku budak perempuan yang dapat membantuku mengurus semuanya.”
“Tentu saja, aku akan mencarikannya. Tapi, tolong dengarkan aku sebentar saja,” kata sang suami sambil membelai istrinya dengan penuh kasih sayang.
“Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak pernah berputus asa dan ikhlas dalam mengerjakan apa pun yang mengandung kebaikan. Kau adalah seorang istri yang sangat sabar dalam menjaga keluargamu, seorang ibu yang menjadi teladan bagi ketujuh anakmu, dan menjadi pendampingku yang salihah dengan beratnya tugas-tugasmu. Aku bisa saja mencarikan seorang Pembantu untuk meringankan pekerjaanmu. Namun, jika kau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita maka Allah akan menghapus semua salah dan dosamu.” Ujar suaminya.
Sang suami kemudian berkata lagi, “Istriku yang salihah, perempuan yang tidak pernah lelah menjaga keluarganya dan ikhlas dengan apa yang dilakukannya, Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus mengangkat derajatnya.”
Sang Suami membelai Istrinya yang masih terisak menahan malu, lalu diajaknya duduk santai di ruang dapur mungil yang sangat sederhana itu, lalu Sang Suami melanjutkan nasehatnya,
“ coba ingat kembali Wasiat Rosulullah SAW kepada Fatimah putri Beliau, yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin, yang ketika itu juga sedang mengeluh kepada Ayahnya Rosulullah SAW karena tangannya yang dulunya halus kini berubah menjadi kasar dan lecet-lecet karena setiap hari harus menumbuk gandum sendiri, mengolah dan memasaknya. Ada 10 WASIAT Beliau kepada Putrinya :
1.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
2.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
3.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.
5.Wahai Fatimah ! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
6.Wahai Fatimah ! Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
8.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
9.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
10.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.
Istrinya pun menangis karena merasa malu. Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh.
Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan.
Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya sebagai seorang Istri.
Wallahu’alam bishshawabBism
Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?”
“Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari. Rasanya, aku tidak sanggup lagi untuk melakukan semua ini.”
Sang suami tersenyum. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya.
“Tolong carikan aku budak perempuan yang dapat membantuku mengurus semuanya.”
“Tentu saja, aku akan mencarikannya. Tapi, tolong dengarkan aku sebentar saja,” kata sang suami sambil membelai istrinya dengan penuh kasih sayang.
“Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak pernah berputus asa dan ikhlas dalam mengerjakan apa pun yang mengandung kebaikan. Kau adalah seorang istri yang sangat sabar dalam menjaga keluargamu, seorang ibu yang menjadi teladan bagi ketujuh anakmu, dan menjadi pendampingku yang salihah dengan beratnya tugas-tugasmu. Aku bisa saja mencarikan seorang Pembantu untuk meringankan pekerjaanmu. Namun, jika kau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita maka Allah akan menghapus semua salah dan dosamu.” Ujar suaminya.
Sang suami kemudian berkata lagi, “Istriku yang salihah, perempuan yang tidak pernah lelah menjaga keluarganya dan ikhlas dengan apa yang dilakukannya, Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus mengangkat derajatnya.”
Sang Suami membelai Istrinya yang masih terisak menahan malu, lalu diajaknya duduk santai di ruang dapur mungil yang sangat sederhana itu, lalu Sang Suami melanjutkan nasehatnya,
“ coba ingat kembali Wasiat Rosulullah SAW kepada Fatimah putri Beliau, yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin, yang ketika itu juga sedang mengeluh kepada Ayahnya Rosulullah SAW karena tangannya yang dulunya halus kini berubah menjadi kasar dan lecet-lecet karena setiap hari harus menumbuk gandum sendiri, mengolah dan memasaknya. Ada 10 WASIAT Beliau kepada Putrinya :
1.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
2.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
3.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.
5.Wahai Fatimah ! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
6.Wahai Fatimah ! Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
8.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
9.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
10.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.
Istrinya pun menangis karena merasa malu. Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh.
Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan.
Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya sebagai seorang Istri.
Wallahu’alam bishshawabBism
Langganan:
Postingan (Atom)